Coretan21 - Sementara itu di dunia iblis Dante melawan Vergil demi merebut Force Edge dan pecahan jimat. Akhirnya Dante menang, dan bersamaan dengan itu portal dunia iblis perlahan menutup. Vergil memutuskan tinggal di dunia iblis, jatuh ke kegelapan bersama dengan separuh jimatnya. Dante yang kembali ke dunia manusia bertemu dengan Mary di luar Temen-ni-gru. Mary mencoba menghibur Dante yang kehilangan saudaranya dengan berkata, “Suatu hari nanti iblis mungkin menangis ketika kehilangan orang yang dicintainya?” Dante yang menitikkan air mata seketika menjawab bahwa iblis tidak pernah menangis. Namun demikian Dante menamai kantornya “Devil May Cry” yang mengambil dari kata-kata Mary. Sejak itulah Dante membasmi iblis untuk sesuatu yang lebih mulia, bukan demi uang semata, namun juga untuk membela umat manusia.
Beberapa tahun setelah kejadian di Temen-ni- gru, Dante yang sedang berada di kantornya tiba-tiba diserang wanita misterius (Devil May Cry 1). Wanita yang ternyata bernama Trish itu merasa terkesan dengan kehebatan Dante. Dante mengatakan bahwa dia tengah memburu iblis yang telah membunuh ibu dan saudaranya. Sedangkan Trish ingin meminta bantuan Dante membunuh Mundus, raja iblis yang akan masuk ke dunia manusia. Mereka berdua lalu menuju ke Pulau Mallet, sebuah pulau terpencil yang dipenuhi dengan iblis. Namun disana tiba-tiba saja Trish menghilang di balik dinding. Dante lalu menjelajahi pulau sambil mencari jalan untuk masuk ke kastil tempat Mundus akan muncul. Setelah membunuh banyak iblis, Dante bertemu dengan Nelo Angelo. Berbeda dengan iblis lainnya, Nelo Angelo tidak pernah berbicara. Dia juga hanya menggunakan pedang dan bertarung dengan memegang kode etik petarung sejati. Dante terkesan dengan rasa percaya diri Nelo Angelo. Keduanya bertarung dan saat Dante terpojok, Nelo Angelo tiba-tiba menghentikan serangannya. Iblis itu menyingkir setelah melihat separuh jimat pemberian ibu Dante. Semakin jauh Dante menyusuri kastil, terungkaplah bahwa Nelo Angelo sebenarnya adalah Vergil, saudara Dante yang lama terpisah.
Diceritakan bahwa Vergil yang memutuskan tinggal di dunia iblis terbunuh oleh Mundus. Jiwanya dikuasai oleh raja iblis itu dan kemudian diberikan wujud devil trigger yang baru. Saat keduanya harus bertarung kembali Dante berhasil mengalahkannya. Saat itulah kedua pecahan jimat bersatu dan merubah Force Edge menjadi Pedang Sparda yang lebih kuat. Di tengah perjalanannya Dante bertemu kembali dengan Trish. Kali ini Trish mengkhianati Dante dengan menjelaskan bahwa diapun anak buah Mundus. Trish lalu memancing Dante untuk menghadapi Nightmare, seekor monster mengerikan ciptaan Mundus. Dante akhirnya berhasil menghancurkan Nightmare dan kemudian seisi ruangan mulai runtuh. Melihat Trish dalam bahaya, Dante segera menyelamatkannya. Hal itu dilakukan Dante hanya semata-mata karena wajah Trish yang sama dengan mendiang ibunya. Setelah berhasil keluar dengan selamat, Dante yang marah atas pengkhianatan Trish memperingatkannya agar tidak menemuinya lagi.
Tidak berapa lama Mundus muncul dan berniat menghancurkan Trish. Dante memilih kembali menyelamatkannya, walaupun akibatnya dia harus terluka. Mundus kembali menyerang, namun kali ini sasarannya adalah Dante. Tanpa diduga, Trish menghalangi serangan itu hingga membuatnya tidak sadarkan diri. Melihat keadaan Trish, kemarahan Dantepun bangkit. Seluruh kekuatannya terkumpul yang merubah wujudnya menjadi mirip bentuk iblis Sparda. Dengan kekuatan penuh, Dante berhasil mengalahkan Mundus. Sesudah pertarungan itu Dante meninggalkan jimat yang sempurna miliknya berikut pedang Sparda di samping tubuh Trish yang masih pingsan. Tanpa diduga, Mundus ternyata masih hidup, menyerang Dante dan membuatnya terdesak. Trish yang siuman saat melihat Dante dalam bahaya segera memberikan seluruh kekuatannya. Dengan bantuan Trish, akhirnya Dante berhasil mengusir Mundus dari dunia manusia dan menyegelnya untuk sementara waktu.
Saat akan meminta maaf pada Dante, Trish pun mulai menangis. Dante berkata bahwa Trish sudah menjadi manusia karena iblis tidak pernah menangis. Seisi kastil dan pulau mulai runtuh, mereka berdua segera meloloskan diri dengan menaiki sebuah pesawat kecil. Sejak itulah Trish dan Dante menjadi partner yang berjuang bersama membasmi iblis. Sedangkan Dante lalu mengubah nama kantornya menjadi “Devil Never Cry.” Beberapa tahun kemudian segalanya berjalan baik-baik saja. Dante menjalankan bisnis pemburu iblisnya bersama Trish. Hingga suatu hari Lady mendatangi Dante di kantornya (yang kembali bernama “Devil May Cry”). Lady menawari Dante menyelidiki sebuah ordo di kota Fortuna yang bernama “Order of the Sword.” Yang membuat Dante terkejut mereka menyembah Sparda layaknya Tuhan. Seharusnya tidak ada yang aneh, namun menurut Lady aktivitas ordo itu kian mencurigakan karena mereka juga mulai menangkap iblis (Devil May Cry 4). Dante akhirnya menerima tawaran Lady setelah Trish berangkat lebih dulu. Dia bergegas ke kota Fortuna sementara Trish menyelidiki ordo dari dalam dengan menyamar sebagai Gloria. Supaya tidak diketahui, Trish membawa pedang Sparda untuk diberikan pada Sanctus (sang pemimpin ordo). Dengan begitu Sanctus berpikir bahwa Gloria adalah orang yang berguna untuk memuluskan rencana jahatnya, yaitu membuka gerbang iblis.
Dalam penyelidikannya Dante berjumpa dengan Nero, seorang pemuda yatim piatu yang diadopsi oleh ordo. Awalnya diperlihatkan bagaimana Dante membunuh Sanctus dalam sebuah seremoni di depan mata Nero. Meski sempat berduel dengan Dante, Nero masih penasaran apa sebenarnya motivasi Dante. Namun seiring berjalannya cerita, terungkaplah bahwa Dante ingin mengambil kembali Yamato, pedang peninggalan Vergil yang dipegang oleh Nero. Yamato adalah salah satu elemen kunci pembuka gerbang iblis (elemen lain adalah darah keturunan Sparda, pedang Sparda dan lengan iblis). Nero yang berbalik melawan ordo harus menerima kenyataan pahit ditangkap oleh Sanctus dan dipenjarakan dalam tubuh The Savior, sebuah patung raksasa yang mengambil wujud dewa. Dante lalu berjuang seorang diri melawan anak buah Sanctus, mencabut kembali Yamato, menutup gerbang iblis dan akhirnya menghadapi Sanctus dalam wujud The Savior. Namun Dante sadar betapapun keras usahanya akan sia-sia karena yang harus dihancurkan adalah inti The Savior. Dengan kata lain, harus ada seseorang atau sesuatu yang sanggup masuk ke tubuh The Savior untuk membunuh Sanctus. Dengan beberapa tembakan jitu dari Ebony dan Ivory, Dante berhasil mengirimkan Yamato kembali pada Nero.
Sang pemuda malang kembali tersadar dan meneruskan misinya yaitu memburu Sanctus dan menyelamatkan Kyrie, kekasihnya. Setelah melalui jalan berliku dan pertarungan yang sangat melelahkan, Nero menemukan Sanctus bersama dengan Kyrie yang disekap. Dengan dukungan Dante yang berada di pihaknya, Nero berhasil mengalahkan Sanctus dan menolong Kyrie. Keduanya lalu keluar dari The Savior. Tidak disangka-sangka, Sanctus ternyata masih hidup. Kini dia menyatu dengan The Savior dan mengerahkan kekuatan terakhirnya. Nero berkata pada Dante bahwa kali ini dialah yang akan mengakhiri perlawanan Sanctus untuk selamanya. Permintaan itu dikabulkan Dante. Dengan seluruh kekuatan lengan iblisnya, Nero menghancurkan kepala The Savior yang sekaligus membunuh Sanctus. Patung besar itupun roboh ke tanah sebagai tanda kemenangan Nero. Dante merasa kota Fortuna sudah kembali aman. Sebelum pergi dia menitipkan Yamato pada Nero. Dante berkata bahwa pedang itu sangatlah berarti baginya. Namun demikian Dante memberi kebebasan bagi Nero untuk melakukan apa yang diinginkannya. Saat Nero bertanya apakah mereka akan bertemu lagi, Dante hanya menjawab dengan lambaian tangannya. Meski even dalam Devil May Cry 4 berakhir bahagia, Capcom tidak banyak menjelaskan siapa Nero sebenarnya. Satu staf Capcom yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa Nero sebenarnya anak dari Vergil. Isu ini tidak resmi, namun sepertinya ada benarnya jika dilihat dari rambut Nero yang berwarna putih, mempunyai lengan iblis dan kemampuannya menerima Yamato. Namun ada juga yang membantahnya mengingat Vergil tidak pernah terlihat menjalin hubungan istimewa dengan seorang wanita. Trish sebelumnya bertanya pada Dante mengapa dia yakin meninggalkan Yamato bersama Nero. Dante menjawab bahwa dia ingin tahu apakah Nero akan kuat menanggung beban yang berat itu. Yamato adalah salah kunci pembuka gerbang iblis, namun Dante lebih khawatir jika Nero hanya akan dijadikan alat oleh Vergil untuk membalas dendam. Namun ternyata Nero berhati baik hingga Dante mau menitipkan Yamato dengannya.
To Be Continued...
Mantap cerita gan,, ditunggu lanjutan dmc 5
ReplyDeletebagus gan enak dibacanya,ditunggu lanjutan dmc 2 nya
ReplyDelete